Senin, 05 Desember 2011

tugas


1)      I don’t want you               worried, but I think we are lost
2)      His parents         divorced when he was five years old
3)      He has been driving for five straight hours; no wonder he            tired     
4)      My father happened to be in the robbed bank. He was so lucky that he  ( notn  )               killed during the shoot out between the robbers and the police
5)      Do you mind waiting for a while ? I           still         dressed and will be ready in the minutes
6)      It’s a pity that the nice couple    dicorved soon. They  the now  finishing  their court session
7)      Many  people like            suntanned because they think that tanned skin is healthier and more exotic
8)      I’ll call you when I            done with my housework
9)      I often ( not )     invited to parties. What about you ?
10)   Try not                  involved with troublesome teens for you own good


1.       It is assumed that money brings happiness. Money is assumed to bring happines
2.       It is expected that the weather will be good tomorrow. The weather
3.       It is claimed that the new computer is twice as sophisticated as the previous one . the computer
4.       It is no longer said that a kind of dinosaur lives in loch Ness . a kind of dinosaur
5.       It  is considered impolite when you burp after you have your meal. You
6.       It is supposed that you know your duties. You
7.       It is found that a large amount of gas was leaking from the main pipe . a large amount of gas
8.       It is acknowledged that pele and maradonna are the best soccer player . pelle and maradonna

RESENSI


Resensi Novel Layar Terkembang
Judul : Layar Terkembang
Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana (STA)
Penerbit : Balai Pustaka
Tahun Terbit : 2000 (PS: Pertamakali terbit pada tahun 1936)
Tebal : 166 halaman
Novel Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisjahbana adalah novel roman lama yang menjadi saksi sejarah dan perkembangan Bahasa Indonesia, sekaligus jejak pemikiran modern Indonesia.
Novel ini mengisahkan perjuangan wanita Indonesia dalam mencapai cita-citanya. Roman ini termasuk novel modern disaat sebagian besar masyarakat Indonesia masih dalam pemikiran lama (1936). Novel ini banyak memperkenalkan masalah wanita Indonesia dengan benturan-benturan budaya baru, menuju pemikiran modern. Hak-hak wanita, yang banyak disusung oleh budaya modern dengan kesadaran gender, banyak diungkapkan dalam novel ini dan menjadi sisi perjuangannya seperti berwawasan luas dan mandiri. Didalamnya juga banyak memperkenalkan masalah-masalah baru tentang benturan kebudayaan antara barat dan timur serta masalah agama.
Deskripsi berikut, setidaknya dapat menggambarkan suasana dalam Novel Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisjahbana.
Kisah bermulai dari sosok kakak beradik yang berpengarai berbeda, Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. Di tengah-tengah dua dara jelita ini, muncullah Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di gedung akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga mereka menjadi sepasang kekasih.
Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur.. Namun, karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia menolak cintanya. Sejak itu hari-harinya semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
Setelah melalui tahap-tahap perkenalan, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf, diadakanlah ikatan pertunangan antara Maria dan Yusuf. Tetapi sayang, ketika menjelang hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakitnya parah, malaria dan TBC, sehingga harus dirawat di Sanatorium Pacet. Tidak lama kemudian, Maria menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar Tuti, kakaknya bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Akhirnya tak lama kemudian keduanya menikah dan hidup selamanya.
Secara keseluruhan isi cerita ini sangatlah bagus. Alur yang ditulis sudah runtut dimulai dari pengenalan, klimaks, antiklimaks, hingga penyelesaian yang sangat dramatis. Novel ini bisa membawa para pembaca seolah-olah menjadi audiens dalam sebuah drama percintaan yang mengharukan. Kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap insan pasti akan mempunyai pasangan hidup jika Sang Penguasa telah menakdirkannya yang mana ia akan menjadi pendamping hidup kita dikala kita suka maupun duka.
Sayangnya novel yang pertama kalinya terbit di tahun 1936 ini sepertinya kurang diminati para remaja. Padahal temanya pun tak jauh dari realita kehidupan kita. Tatanan bahasa yang dipakai adalah Melayu sehingga kurang bisa dipahami para pembaca. Tatanan kalimatnya tidak efektif sehingga muncul berbagai kalimat ambigu yang menimbulkan missunderstanding pembacanya. Pemakaian bahasa yang tidak komunikatif dalam dialog antar tokoh, kurang menggugah para pembaca untuk melanjutkan ceritanya hingga akhir.

Senin, 24 Oktober 2011

CERPEN


cerita-cerita kehidupan
Peradilan Rakyat
Cerpen Putu Wijaya
Seorang pengacara muda yang cemerlang mengunjungi ayahnya, seorang pengacara senior yang sangat dihormati oleh para penegak hukum.

"Tapi aku datang tidak sebagai putramu," kata pengacara muda itu, "aku datang ke mari sebagai seorang pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan di negeri yang sedang kacau ini."

Pengacara tua yang bercambang dan jenggot memutih itu, tidak terkejut. Ia menatap putranya dari kursi rodanya, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan agung.

"Apa yang ingin kamu tentang, anak muda?"
Pengacara muda tertegun. "Ayahanda bertanya kepadaku?"
"Ya, kepada kamu, bukan sebagai putraku, tetapi kamu sebagai ujung
tombak pencarian keadilan di negeri yang sedang dicabik-cabik korupsi ini."
Pengacara muda itu tersenyum.
"Baik, kalau begitu, Anda mengerti maksudku."

"Tentu saja. Aku juga pernah muda seperti kamu. Dan aku juga berani, kalau perlu kurang ajar. Aku pisahkan antara urusan keluarga dan kepentingan pribadi dengan perjuangan penegakan keadilan. Tidak seperti para pengacara sekarang yang kebanyakan berdagang. Bahkan tidak seperti para elit dan cendekiawan yang cemerlang ketika masih di luar kekuasaan, namun menjadi lebih buas dan keji ketika memperoleh kesempatan untuk menginjak-injak keadilan dan kebenaran yang dulu diberhalakannya. Kamu pasti tidak terlalu jauh dari keadaanku waktu masih muda. Kamu sudah membaca riwayat hidupku yang belum lama ini ditulis di sebuah kampus di luar negeri bukan? Mereka menyebutku Singa Lapar. Aku memang tidak pernah berhenti memburu pencuri-pencuri keadilan yang bersarang di lembaga-lembaga tinggi dan gedung-gedung bertingkat. Merekalah yang sudah membuat kejahatan menjadi budaya di negeri ini. Kamu bisa banyak belajar dari buku itu."

Pengacara muda itu tersenyum. Ia mengangkat dagunya, mencoba memandang pejuang keadilan yang kini seperti macan ompong itu, meskipun sisa-sisa keperkasaannya masih terasa.

"Aku tidak datang untuk menentang atau memuji Anda. Anda dengan seluruh sejarah Anda memang terlalu besar untuk dibicarakan. Meskipun bukan bebas dari kritik. Aku punya sederetan koreksi terhadap kebijakan-kebijakan yang sudah Anda lakukan. Dan aku terlalu kecil untuk menentang bahkan juga terlalu tak pantas untuk memujimu. Anda sudah tidak memerlukan cercaan atau pujian lagi. Karena kau bukan hanya penegak keadilan yang bersih, kau yang selalu berhasil dan sempurna, tetapi kau juga adalah keadilan itu sendiri."

Pengacara tua itu meringis.
"Aku suka kau menyebut dirimu aku dan memanggilku kau. Berarti kita bisa bicara sungguh-sungguh sebagai profesional, Pemburu Keadilan."
"Itu semua juga tidak lepas dari hasil gemblenganmu yang tidak kenal ampun!"
Pengacara tua itu tertawa.
"Kau sudah mulai lagi dengan puji-pujianmu!" potong pengacara tua.
Pengacara muda terkejut. Ia tersadar pada kekeliruannya lalu minta maaf.

"Tidak apa. Jangan surut. Katakan saja apa yang hendak kamu katakan," sambung pengacara tua menenangkan, sembari mengangkat tangan, menikmati juga pujian itu, "jangan membatasi dirimu sendiri. Jangan membunuh diri dengan diskripsi-diskripsi yang akan menjebak kamu ke dalam doktrin-doktrin beku, mengalir sajalah sewajarnya bagaikan mata air, bagai suara alam, karena kamu sangat diperlukan oleh bangsamu ini."

Pengacara muda diam beberapa lama untuk merumuskan diri. Lalu ia meneruskan ucapannya dengan lebih tenang.

"Aku datang kemari ingin mendengar suaramu. Aku mau berdialog."
"Baik. Mulailah. Berbicaralah sebebas-bebasnya."

"Terima kasih. Begini. Belum lama ini negara menugaskan aku untuk membela seorang penjahat besar, yang sepantasnya mendapat hukuman mati. Pihak keluarga pun datang dengan gembira ke rumahku untuk mengungkapkan kebahagiannya, bahwa pada akhirnya negara cukup adil, karena memberikan seorang pembela kelas satu untuk mereka. Tetapi aku tolak mentah-mentah. Kenapa? Karena aku yakin, negara tidak benar-benar menugaskan aku untuk membelanya. Negara hanya ingin mempertunjukkan sebuah teater spektakuler, bahwa di negeri yang sangat tercela hukumnya ini, sudah ada kebangkitan baru. Penjahat yang paling kejam, sudah diberikan seorang pembela yang perkasa seperti Mike Tyson, itu bukan istilahku, aku pinjam dari apa yang diobral para pengamat keadilan di koran untuk semua sepak-terjangku, sebab aku selalu berhasil memenangkan semua perkara yang aku tangani.

Aku ingin berkata tidak kepada negara, karena pencarian keadilan tak boleh menjadi sebuah teater, tetapi mutlak hanya pencarian keadilan yang kalau perlu dingin danbeku. Tapi negara terus juga mendesak dengan berbagai cara supaya tugas itu aku terima. Di situ aku mulai berpikir. Tak mungkin semua itu tanpa alasan. Lalu aku melakukan investigasi yang mendalam dan kutemukan faktanya. Walhasil, kesimpulanku, negara sudah memainkan sandiwara. Negara ingin menunjukkan kepada rakyat dan dunia, bahwa kejahatan dibela oleh siapa pun, tetap kejahatan. Bila negara tetap dapat menjebloskan bangsat itu sampai ke titik terakhirnya hukuman tembak mati, walaupun sudah dibela oleh tim pembela seperti aku, maka negara akan mendapatkan kemenangan ganda, karena kemenangan itu pastilah kemenangan yang telak dan bersih, karena aku yang menjadi jaminannya. Negara hendak menjadikan aku sebagai pecundang. Dan itulah yang aku tentang.

Negara harusnya percaya bahwa menegakkan keadilan tidak bisa lain harus dengan keadilan yang bersih, sebagaimana yang sudah Anda lakukan selama ini."

Pengacara muda itu berhenti sebentar untuk memberikan waktu pengacara senior itu menyimak. Kemudian ia melanjutkan.

"Tapi aku datang kemari bukan untuk minta pertimbanganmu, apakah keputusanku untuk menolak itu tepat atau tidak. Aku datang kemari karena setelah negara menerima baik penolakanku, bajingan itu sendiri datang ke tempat kediamanku dan meminta dengan hormat supaya aku bersedia untuk membelanya."

"Lalu kamu terima?" potong pengacara tua itu tiba-tiba.
Pengacara muda itu terkejut. Ia menatap pengacara tua itu dengan heran.
"Bagaimana Anda tahu?"

Pengacara tua mengelus jenggotnya dan mengangkat matanya melihat ke tempat yang jauh. Sebentar saja, tapi seakan ia sudah mengarungi jarak ribuan kilometer. Sambil menghela napas kemudian ia berkata: "Sebab aku kenal siapa kamu."

Pengacara muda sekarang menarik napas panjang.
"Ya aku menerimanya, sebab aku seorang profesional. Sebagai seorang pengacara aku tidak bisa menolak siapa pun orangnya yang meminta agar aku melaksanakan kewajibanku sebagai pembela. Sebagai pembela, aku mengabdi kepada mereka yang membutuhkan keahlianku untuk membantu pengadilan menjalankan proses peradilan sehingga tercapai keputusan yang seadil-adilnya."

Pengacara tua mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti.
"Jadi itu yang ingin kamu tanyakan?"
"Antara lain."
"Kalau begitu kau sudah mendapatkan jawabanku."
Pengacara muda tertegun. Ia menatap, mencoba mengetahui apa yang ada di dalam lubuk hati orang tua itu.
"Jadi langkahku sudah benar?"
Orang tua itu kembali mengelus janggutnya.

"Jangan dulu mempersoalkan kebenaran. Tapi kau telah menunjukkan dirimu sebagai profesional. Kau tolak tawaran negara, sebab di balik tawaran itu tidak hanya ada usaha pengejaran pada kebenaran dan penegakan keadilan sebagaimana yang kau kejar dalam profesimu sebagai ahli hukum, tetapi di situ sudah ada tujuan-tujuan politik. Namun, tawaran yang sama dari seorang penjahat, malah kau terima baik, tak peduli orang itu orang yang pantas ditembak mati, karena sebagai profesional kau tak bisa menolak mereka yang minta tolong agar kamu membelanya dari praktik-praktik pengadilan yang kotor untuk menemukan keadilan yang paling tepat. Asal semua itu dilakukannya tanpa ancaman dan tanpa sogokan uang! Kau tidak membelanya karena ketakutan, bukan?"
"Tidak! Sama sekali tidak!"
"Bukan juga karena uang?!"
"Bukan!"
"Lalu karena apa?"
Pengacara muda itu tersenyum.
"Karena aku akan membelanya."
"Supaya dia menang?"

"Tidak ada kemenangan di dalam pemburuan keadilan. Yang ada hanya usaha untuk mendekati apa yang lebih benar. Sebab kebenaran sejati, kebenaran yang paling benar mungkin hanya mimpi kita yang tak akan pernah tercapai. Kalah-menang bukan masalah lagi. Upaya untuk mengejar itu yang paling penting. Demi memuliakan proses itulah, aku menerimanya sebagai klienku."
Pengacara tua termenung.
"Apa jawabanku salah?"
Orang tua itu menggeleng.

"Seperti yang kamu katakan tadi, salah atau benar juga tidak menjadi persoalan. Hanya ada kemungkinan kalau kamu membelanya, kamu akan berhasil keluar sebagai pemenang."

"Jangan meremehkan jaksa-jaksa yang diangkat oleh negara. Aku dengar sebuah tim yang sangat tangguh akan diturunkan."

"Tapi kamu akan menang."
"Perkaranya saja belum mulai, bagaimana bisa tahu aku akan menang."

"Sudah bertahun-tahun aku hidup sebagai pengacara. Keputusan sudah bisa dibaca walaupun sidang belum mulai. Bukan karena materi perkara itu, tetapi karena soal-soal sampingan. Kamu terlalu besar untuk kalah saat ini."

Pengacara muda itu tertawa kecil.
"Itu pujian atau peringatan?"
"Pujian."
"Asal Anda jujur saja."
"Aku jujur."
"Betul?"
"Betul!"

Pengacara muda itu tersenyum dan manggut-manggut. Yang tua memicingkan matanya dan mulai menembak lagi.
"Tapi kamu menerima membela penjahat itu, bukan karena takut, bukan?"

"Bukan! Kenapa mesti takut?!"
"Mereka tidak mengancam kamu?"
"Mengacam bagaimana?"
"Jumlah uang yang terlalu besar, pada akhirnya juga adalah sebuah ancaman. Dia tidak memberikan angka-angka?"

"Tidak."
Pengacara tua itu terkejut.
"Sama sekali tak dibicarakan berapa mereka akan membayarmu?"
"Tidak."
"Wah! Itu tidak profesional!"
Pengacara muda itu tertawa.
"Aku tak pernah mencari uang dari kesusahan orang!"
"Tapi bagaimana kalau dia sampai menang?"
Pengacara muda itu terdiam.
"Bagaimana kalau dia sampai menang?"
"Negara akan mendapat pelajaran penting. Jangan main-main dengan kejahatan!"
"Jadi kamu akan memenangkan perkara itu?"
Pengacara muda itu tak menjawab.
"Berarti ya!"
"Ya. Aku akan memenangkannya dan aku akan menang!"

Orang tua itu terkejut. Ia merebahkan tubuhnya bersandar. Kedua tangannya mengurut dada. Ketika yang muda hendak bicara lagi, ia mengangkat tangannya.

"Tak usah kamu ulangi lagi, bahwa kamu melakukan itu bukan karena takut, bukan karena kamu disogok."
"Betul. Ia minta tolong, tanpa ancaman dan tanpa sogokan. Aku tidak takut."

"Dan kamu menerima tanpa harapan akan mendapatkan balas jasa atau perlindungan balik kelak kalau kamu perlukan, juga bukan karena kamu ingin memburu publikasi dan bintang-bintang penghargaan dari organisasi kemanusiaan di mancanegara yang benci negaramu, bukan?"

"Betul."
"Kalau begitu, pulanglah anak muda. Tak perlu kamu bimbang.

Keputusanmu sudah tepat. Menegakkan hukum selalu dirongrong oleh berbagai tuduhan, seakan-akan kamu sudah memiliki pamrih di luar dari pengejaran keadilan dan kebenaran. Tetapi semua rongrongan itu hanya akan menambah pujian untukmu kelak, kalau kamu mampu terus mendengarkan suara hati nuranimu sebagai penegak hukum yang profesional."

Pengacara muda itu ingin menjawab, tetapi pengacara tua tidak memberikan kesempatan.
"Aku kira tak ada yang perlu dibahas lagi. Sudah jelas. Lebih baik kamu pulang sekarang. Biarkan aku bertemu dengan putraku, sebab aku sudah sangat rindu kepada dia."

Pengacara muda itu jadi amat terharu. Ia berdiri hendak memeluk ayahnya. Tetapi orang tua itu mengangkat tangan dan memperingatkan dengan suara yang serak. Nampaknya sudah lelah dan kesakitan.

"Pulanglah sekarang. Laksanakan tugasmu sebagai seorang profesional."
"Tapi..."

Pengacara tua itu menutupkan matanya, lalu menyandarkan punggungnya ke kursi. Sekretarisnya yang jelita, kemudian menyelimuti tubuhnya. Setelah itu wanita itu menoleh kepada pengacara muda.
"Maaf, saya kira pertemuan harus diakhiri di sini, Pak. Beliau perlu banyak beristirahat. Selamat malam."

Entah karena luluh oleh senyum di bibir wanita yang memiliki mata yang sangat indah itu, pengacara muda itu tak mampu lagi menolak. Ia memandang sekali lagi orang tua itu dengan segala hormat dan cintanya. Lalu ia mendekatkan mulutnya ke telinga wanita itu, agar suaranya jangan sampai membangunkan orang tua itu dan berbisik.

"Katakan kepada ayahanda, bahwa bukti-bukti yang sempat dikumpulkan oleh negara terlalu sedikit dan lemah. Peradilan ini terlalu tergesa-gesa. Aku akan memenangkan perkara ini dan itu berarti akan membebaskan bajingan yang ditakuti dan dikutuk oleh seluruh rakyat di negeri ini untuk terbang lepas kembali seperti burung di udara. Dan semoga itu akan membuat negeri kita ini menjadi lebih dewasa secepatnya. Kalau tidak, kita akan menjadi bangsa yang lalai."

Apa yang dibisikkan pengacara muda itu kemudian menjadi kenyataan. Dengan gemilang dan mudah ia mempecundangi negara di pengadilan dan memerdekaan kembali raja penjahat itu. Bangsat itu tertawa terkekeh-kekeh. Ia merayakan kemenangannya dengan pesta kembang api semalam suntuk, lalu meloncat ke mancanegara, tak mungkin dijamah lagi. Rakyat pun marah. Mereka terbakar dan mengalir bagai lava panas ke jalanan, menyerbu dengan yel-yel dan poster-poster raksasa. Gedung pengadilan diserbu dan dibakar. Hakimnya diburu-buru. Pengacara muda itu diculik, disiksa dan akhirnya baru dikembalikan sesudah jadi mayat. Tetapi itu pun belum cukup. Rakyat terus mengaum dan hendak menggulingkan pemerintahan yang sah.

Pengacara tua itu terpagut di kursi rodanya. Sementara sekretaris jelitanya membacakan berita-berita keganasan yang merebak di seluruh wilayah negara dengan suaranya yang empuk, air mata menetes di pipi pengacara besar itu.

"Setelah kau datang sebagai seorang pengacara muda yang gemilang dan meminta aku berbicara sebagai profesional, anakku," rintihnya dengan amat sedih, "Aku terus membuka pintu dan mengharapkan kau datang lagi kepadaku sebagai seorang putra. Bukankah sudah aku ingatkan, aku rindu kepada putraku. Lupakah kamu bahwa kamu bukan saja seorang profesional, tetapi juga seorang putra dari ayahmu. Tak inginkah kau mendengar apa kata seorang ayah kepada putranya, kalau berhadapan dengan sebuah perkara, di mana seorang penjahat besar yang terbebaskan akan menyulut peradilan rakyat seperti bencana yang melanda negeri kita sekarang ini?" ***

Jumat, 21 Oktober 2011

RAHASIA CANTIK ALAMI

Cantik alami, tentu itu yang dicari setiap wanita. Namun, dalam kesehariannya, wanita akrab dengan make up. Sayangnya, adanya kandungan bahan kimia yang umumnya digunakan dalam kosmetik wanita. Bahan kimia digunakan untuk membantu menjaga kualitas, mengawetkan dan meningkatkan khasiat dari kosmetik itu sendiri. Penggunaan bahan kimia yang tepat (tidak membahayakan) dan dalam dosis yang tepat merupakan salah satu kebutuhan agar suatu produk efektif untuk mempercantik wajah.
Tetapi, penggunan bahan alami untuk kecantikan dapat meminimalkan efek samping dibandingkan bahan kimia. Itulah sebabnya, saat ini banyak produk kosmetik yang menggunakan bahan organik. Untuk cantik alami, Anda dapat memanfaatkan bahan-bahan yang ada di dapur atau rumah Anda. Bahan-bahan alami seperti ini, umumnya memiliki efek samping yang sedikit juga dapat membuat Anda cantik tanpa mengeluarkan banyak biaya. Apa saja bahan-bahan tersebut? Dan apa saja manfaatnya?
Anda dapat menggunakan bahan-bahan alami berikut untuk membuat diri Anda bertambah cantik secara alami dan tentunya awet muda dengan cara yang mudah dan alami:
  • Madu

    Khasiat madu untuk kecantikan sudah dikenal sejak lama. Madu bermanfaat untuk melembabkan kulit dan mengurangi kulit yang terkena iritasi. Mengoleskan madu pada bibir juga akan melembapkan bibir Anda sehingga terhindar dari bibir pecah-pecah.
  • Lidah Buaya

    Banyak orang menggunakan lidah buaya atau aloe vera untuk memperoleh rambut yang subur dan hitam. Lendir pada lidah buaya dapat mencegah cairan cepat keluar dari kulit sehingga kelembapan kulit dapat terjaga. Rasa sejuk yang dihasilkan lidah buaya juga bermanfaat untuk mengobati luka bakar.
  • Teh Hijau

    Polusi merupakan salah satu penyebab kerusakkan kulit. Untuk mencegahnya, Anda dapat mengkonsumsi 6 gelas teh hijau sehari. Teh hijau mengandung banyak zat antioksidan. Menggunakan teh hijau dipercaya dapat melindungi kulit dari radikal bebas yang berasal dari makanan atau polusi sehingga dapat mencegah keriput pada kulit.
  • Alpukat

    Buah alpukat memang buah yang kaya manfaat. Kandungan vitamin E yang terdapat dalam buah ini dimanfaatkan untuk pelembut dan pelembab alami untuk wajah. Anda juga dapat memanfaatkan alpukat untuk melembabkan rambut yang kering.
  • Jahe

    Jahe memiliki banyak kegunaan dalam bidang kesehatan. Tetapi, ternyata jahe juga bermanfaat untuk kecantikan. Rasa hangat yang didapat dari jahe dapat melancarkan sirkulasi darah dan mengencangkan kulit sehingga dapat membuat wajah lebih cantik. Anda juga dapat mencegah terjadinya stretchmarks dengan memijat menggunakan parutan jahe. Dalam menggunakan jahe untuk kulit, sebaiknya dites terlebih dahulu agar tidak terjadi iritasi pada kulit.
  • Kopi

    Selain sebagai minuman yang nikmat, kopi dapat digunakan sebagai scrub untuk menghaluskan kulit.
  • Kelapa

    Bagi Anda yang memiliki masalah kulit kering atau rambut kering, menggunakan kelapa dapat menjadi solusi. Kelapa yang diolah menjadi virgin coconut oil (VCO) memiliki kandungan asam laurat tinggi yang berfungsi sebagai antibakteri.
  • Anggur

    Kandungan biji anggur dan kulit anggur kaya akan antioksidan. Sehingga anggur bermanfaat untuk meningkatkan elastisitas dan melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar ultraviolet. Anggur mengandung linoleic dan polyphenols yang dapat mencegah terjadinya kerutan dan berfungsi sebagai anti-aging alami.
  • Kacang Kedelai

    Manfaat dari kacang kedelai untuk kesehatan dan kecantikan memang sudah tidak diragukan lagi. Kedelai dapat digunakan untuk mencerahkan kulit. Sedangkan untuk rambut, kedelai dapat mencegah rambut agar tidak kering dan mudah diatur.
  • Lemon

    Lemon sering dimanfaatkan untuk sebagai antibakteri wajah sehingga dapat mencegah timbulnya jerawat. Anda juga dapat menghilangkan kulit kering pada tumit, siku atau lutut dengan menggosok-gosokkan lemon pada bagian tersebut. Bila kulit Anda sensitif, cobalah untuk menggunakannya di belakang telinga untuk mengetahui apakah kulit Anda alergi atau tidak.
  • Coklat

    Selain menjadi makanan ringan yang sangat digemari, ternyata manfaat lainnya yaitu coklat membuat cantik. Misalnya, masker coklat memiliki banyak manfaat bagi kulit, misalnya berfungsi untuk menjaga kelembutan, melembapkan, mengencangkan dan memperhalus kulit. Coklat juga dapat memperlambat penuaan pada kulit, termasuk mencegah kerutan pada wajah.
  • Pepaya

    Dengan menggunakan buah pepaya yang mengandung enzin papain, Anda dapat mengangkat lapisan kulit mati di permukaan kulit, menghilangkan flek hitam dan meratakan warna kulit. Pepaya yang banyak mengandung vitamin A dan vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan.
  • Lavender

    Bunga ini menjadi bahan dasar untuk aromatherapy yang dapat menenangkan pikiran. Bagi kulit, lavender dapat meningkatkan regenerasi sel dan membunuh bakteri penyebab jerawat.
  • Mawar

    Bunga cantik lambang cinta ini dapat digunakan sebagai astrigent yang berfungsi untuk mengecilkan pori-pori dan mengurangi minyak pada wajah. Menggunakan minyak mawar dapat melembapkan wajah dan mengurangi kemerahan pada wajah.
  • Minyak zaitun

    Anda dapat menggunakan minyak zaitun, karena kandungan dari minyak ini dapat melembutkan dan membuat kulit lebih kenyal.
  • Minyak wijen

    Disamping fungsinya untk memasak, minyak ini berfungsi untuk menghaluskan dan melembutkan kulit, rambut atau kuku yang pecah-pecah.
  • Strawberry

    Selain menjadi buah yang enak dimakan maupun sebagai jus yang nikmat, strawberry juga bermanfaat untuk mencegah kulit menjadi kusam. Buah strawberry yang mengandung asam salisilat yang sangat baik untuk kulit anda. Selain itu, zat antioksidannya membantu memperbaiki kerusakan kulit akibat lingkungan sekitar yang tidak baik. Asam ini juga dapat mengecilkan pori-pori dan mencerahkan kulit kita. Salah satu yang dapat Anda lakukan adalah menggunakan masker strawberry.
Banyak sekali bukan yang alam sediakan agar Anda dapat cantik secara alami? Alam telah memberikan banyak manfaat untuk menambah kecantikan alami. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita mempergunakan secara bertanggung jawab dan melestarikannya.

Rabu, 19 Oktober 2011

TIPS MENJAGA KESEHATAN

Tips Menjaga Kesehatan (Hati-Hati, Musim Penyakit)

Saat ini sudah memasuki akhir bulan April. Inilah saatnya pergantian musim dari musim dingin ke musim panas di Indonesia. Entah ada hubungannya atau tidak, pengalaman mengatakan bahwa pergantian musim itu selalu diikuti dengan wabah penyakit tertentu.
Paling tidak, faktanya belakangan ini satu rumah kena penyakit bergilir, minimal flu. Awalnya si A kena flu, yang lainnya sehat. Lalu setelah A sembuh giliran si B kena flu. Dan seterusnya hingga hampir seisi rumah kena flu. Selain itu juga diare. My lovely mother dirawat hampir seminggu di Rumah Sakit gara-gara diare. Mertua juga kena di daere. Alhamdulillah dua-duanya sudah sembuh.
Nah ini sedikit tips - berdasarkan pengalaman dan dari beberapa sumber - untuk menjaga kesehatan tetap prima secara komprehensif dan terbebas dari penyakit, moga bermanfaat, khususnya untuk saya pribadi:
ASPEK JASAD/FISIK
  1. Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah makan, dan sesudah buang air besar maupun kecil. Perhatikan kuku-kuku, debu yang menempel, kotoran di jari, dsb. Cuci tangan pakai sabun cuci tangan dan air yang bersih, gosok-gosok, basuh dengan air yang bersih dan mengalir. Lap dengan lap yang bersih, atau diangin-anginkan jika tidak ada lap. Yang sering menggunakan keyboard komputer nih harus semakin banyak cuci tangan juga.
  2. Sering-sering minum air putih, khususnya untuk pekerja kantoran yang banyak duduk di kursi dan bekerja di depan komputer. Tips teman saya yang mungkin patut dicoba adalah, rajin-rajin minum air putih sebelum dan sesudah sholat fardhu, kalau bisa juga sebelum dan sesudah sholat sunnah (misalnya shalat dhuha, dan qiyamullail). Yang pasti, ketika makan juga diiringi dengan minum air putih.
  3. Selalu cuci sayuran dan bahan masakan lainnya (yang musti dicuci) sebelum di masak dengan air bersih yang mengalir.
  4. Ini pengalaman pribadi, kalau bisa jangan gunakan air PAM untuk minuman (walaupun sudah dimasak). Lebih baik gunakan "air galon" yang original (bukan yang isi ulang) untuk minuman.
  5. Perhatikan kebersihan piring dan gelas sebelum digunakan.
  6. Sering-sering dalam kondisi berwudhu, dijamin senantiasa segar lahir batin, insya Allah.
  7. Jaga disiplin waktu untuk bekerja dan istirahat. Jangan sering-sering begadang, bekerja jangan terlalu berlebihan, sesuai proporsinya saja. Istirahat juga jangan kebanyakan tidur, secukupnya. Semua ada proporsinya.
  8. Makan makanan yang bergizi seimbang dengan teratur.
  9. Secara berkala potong kuku, cukur bulu kemaluan, cabut bulu ketiak, pendekkan kumis, rapikan jenggot, rapikan/sisir dan bersihkan rambut, dan jangan cabut uban.
  10. Sediakan selalu kotak obat / P3K. Kalau bisa pisahkan antara obat luar dan obat dalam. Jauhkan kotak dari jangkauan anak-anak.
  11. Jangan merokok dan dekat-dekat dengan perokok. Tegur orang disamping atau yang seruangan dengan Anda jika mereka merokok.
  12. Hindari udara berdebu, berpotensi penuh bakteri. Gunakan masker anti debu jika mengendarai motor. Ketika hujan ringan (gerimis) upayakan jangan mencoba melewatinya jika tidak terpaksa, karena ketika gerimis debu juga berterbangan.
  13. Jika memungkinkan, lakukan General Check-Up ke dokter secara berkala.
  14. Bersih-bersih (wudhu/mandi) sebelum dan sesudah melakukan hubungan suami-istri, bagi yang sudah menikah.
ASPEK LINGKUNGAN
  1. Secara berkala bersihkan ruang/kamar pribadi. Sapu, dipel, ganti seprei kasur, bersihkan gorden, secara berkala. Saat bersih-bersih, hati-hati debu. Kalau perlu gunakan masker anti debu dan sarung tangan.
  2. Jaga kebersihan sekitar rumah / tempat tinggal, keberadaan pohon/tanaman yang menyejukkan juga diperlukan. Buang sampah pada tempatnya, jangan sampai ada genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
ASPEK SPIRITUAL, AKAL, DAN SOSIAL

  1. Jangan terlalu tenggelam dengan permasalahan hidup, serahkan semuanya pada Allah. Hidup ini memang ujian. Untuk mengimbanginya adalah rajin-rajin bersyukur jika dapat nikmat dan bersabar jika dapat masalah.
  2. Wujud bersyukur paling sederhana adalah ucapan hamdalah, selebihnya bisa macam-macam, misalnya tilawah, shalat, zakat, infaq, sadaqah, kerja dengan baik, membantu teman, dll.
  3. Jaga hubungan silaturahim dengan baik, mulai dari yang terdekat sampai yang jauh (suami/istri, orang tua, saudara kandung, tetangga, teman kerja/kuliah, saudara jauh, dll).
  4. Jika ada kolega yang sakit, upayakan untuk menjenguknya. Memberinya motivasi dan mengingatkan kita akan nikmat sehat.

Senin, 17 Oktober 2011

PUISI

BIAR CINTA BERKATA

Jangan bercinta dengan bintang
Jangan bercinta dengan bulan
Jangan pula bercinta dengan seorang yang tak mengerti
Arti cinta
Biarkan cinta yang berkata
Dan melukiskan asmara pedih
Bagi sejarah dan air mata
Yang menetes tanpa bicara
Ku slalu bertanya masihkah tersimpan , adakah kejujuran,
Biar cinta berkata
Tak ada jawaban dari puisi cinta ku yang tulus dan tanpa ragu



MAWAR MERAH KU
Sebuah mawar merah jauh
Seakan ingin kebebasan putih dan merah
Tapi apa mau di kata
Walau itu bukan sekedar pandangan biasa
Namun tetap saja tak mampseakan dirinya sadar merindukan mawar merah,, cinta sayang,, pagi yang cerah mawar merah saat ini aku benra merindukan mu mawar ku ada di manah mawar merahku..





Di balik senyumku
Hanyalah mimpi malam yang bisa
Tunjukan gemerlap cahaya bintang...
Awan putih dan cahaya rembulan
Hanyalah pelengkap langit biru
Roda di mensi hidup bagaikan kerasnya batu karang
Kehidupan dan derita adalah melodi hidup ku....
Di jiwa ku yang paling dalam..
Di balik senyumku tersimpan cerita..
Rahasia hiup ku penuh dengan air mata.
Luka di hati tak akan hilang.
Senyum adalah topeng hidup
Awan hitam lah tirai yang paling nyata...
Hanya lilin kecil penerang hidup ku.
Tiada kata akhir bagi duka. Cinta ku yang fana....

Cinta ku
Senyum mu,, membuat ku berarti dalam hidup .
Hadirkan kedamaian di setiap kericuhan
Dan menepis semua kegelisaan,
Pujangga berkata “karan cinta aku merana, karna rindu aku menderita, karna sayang aku berkorban,
Namun semua itu adalah palsu.
Karna cinta ku berkata lain padaku pada cinta ku,,
Karna cinta aku merana ,karna rindu aku terbayang, dan karna sayang aku mencintai,,
Itulah kata-kata yang hadir dalam cinta ku,,,